The only hypnotherapy school in Indonesia approved by American Council of Hypnotist Examiners (ACHE), USA

Artikel


Teori Sintergi dan Konstruksi Realitas

15 Maret 2025
Teori Sintergi dan Konstruksi Realitas

Teori Sintergi yang dikemukakan oleh Jacobo Grinberg dalam bukunya, La Teoría Sintérgica (1991), merupakan konsep revolusioner yang menggabungkan ilmu neurofisiologi, fisika kuantum, dan tradisi mistik. Dalam teorinya, Grinberg, seorang neurofisiolog, psikolog, dan peneliti kesadaran asal Mexico, menjelaskan bahwa realitas yang kita alami sehari-hari bukanlah representasi objektif dari dunia luar, melainkan konstruksi subjektif yang bergantung pada pola sinergi antara kesadaran dan aktivitas otak dalam berinteraksi dengan Lattice.

 

Lattice: Jaringan Energi dan Informasi

Lattice, menurut Grinberg, adalah jaringan energi dan informasi murni yang menghubungkan dan membentuk segala sesuatu di alam semesta. Lattice bukan hanya bahan dasar konstruksi bagi dunia fisik tetapi juga bagi kesadaran, pikiran, dan pengalaman subjektif manusia.

Lattice dapat dianalogikan sebagai “kode sumber” dari eksistensi yang mengandung potensi realitas dalam bentuk murni. Dalam keadaan dasarnya yang tidak terdistorsi, Lattice adalah Kesadaran Murni (Pure Consciousness)— kondisi non-dualitas, tanpa batas, tanpa objek, dan tanpa persepsi individu.

Namun, ketika informasi dari Lattice difilter oleh otak manusia, maka terbentuklah realitas subjektif yang berbeda-beda pada setiap individu.

Teori ini juga memiliki kesamaan dengan ajaran mistik Timur, seperti dalam filsafat Vedanta, Kabbalah, dan Buddhisme Zen, yang menyatakan bahwa realitas adalah proyeksi dari kesadaran yang lebih tinggi.

 

Peran Kesadaran, Otak, Intensi, dan Emosi dalam Konstruksi Realitas

Proses konstruksi realitas dalam Teori Sintergi melibatkan empat elemen utama: kesadaran, otak, intensi, dan emosi.

Kesadaran

Kesadaran merupakan elemen utama yang terhubung langsung dengan Lattice. Melalui kesadaran, manusia dapat mengakses potensi tak terbatas dari Lattice. Semakin tinggi tingkat kesadaran seseorang, semakin mampu ia mengakses Lattice tanpa distorsi.

Orang yang berlatih meditasi mendalam atau memiliki peningkatan kesadaran, sering kali mengalami realitas yang lebih luas dan berbeda dari yang biasa orang alami. Ini terjadi karena otak mereka mengalami korelasi sinergis yang lebih tinggi, memungkinkan mereka mengakses informasi yang lebih luas dari Lattice.

Otak

Otak manusia tidak semata-mata “menghasilkan” kesadaran secara terisolasi, melainkan berfungsi seperti pemancar sekaligus penerima dalam jaringan energi. Aktivitas 86 miliar neuron menciptakan suatu medan energi kompleks yang disebut medan neuronal di sekeliling otak.

Dalam Teori Sintergi, realitas yang kita alami adalah konstruksi dari korelasi sinergis antara otak (medan neuronal) dengan Lattice. Sinergi terjadi ketika pola aktivitas neuron dalam otak bekerja secara harmonis untuk menciptakan pengalaman kesadaran yang spesifik. Jika kita mengubah pola korelasi otak (frekuensi vibrasi pikiran dan perasaan kita), maka pengalaman yang kita alami pun berubah.

Otak memancarkan medan elektromagnetik yang kaya informasi (neuronal field), bukan hanya sinyal listrik internal. Grinberg mengibaratkan otak sebagai pesawat radio atau tuner yang menangkap frekuensi dari medan universal; otak menyelaraskan diri dengan medan kesadaran luas dan “mereduksi” (meng-collapse) kontinuum kemungkinan di medan itu menjadi persepsi spesifik.

Otak bertindak sebagai pemfilter realitas. Ia mengubah informasi dari Lattice menjadi pengalaman dan realitas subjektif yang dapat dipahami. Namun, otak juga bisa menciptakan distorsi negatif. Ketika otak bebas dari filter negatif, informasi dari Lattice dapat diterjemahkan menjadi pengalaman hidup yang lebih harmonis dan sesuai dengan keinginan individu.

Semakin tinggi sinergi medan neuronal, otak akan semakin mampu menyelaraskan frekuensinya dengan struktur Lattice. Dengan kata lain, kondisi koheren dan harmonis dalam aktivitas neuronal memungkinkan otak untuk "tuning" atau beresonansi dengan Lattice dalam keadaan fundamentalnya.

Intensi

Intensi adalah mekanisme pengarah perhatian dan energi seseorang ke aspek tertentu dari Lattice. Dengan menetapkan intensi yang jelas dan disertai dengan emosi positif, seseorang dapat memengaruhi Lattice dan mencipta realitas yang diinginkan.

Dalam prosesnya, seseorang menetapkan intensi atau tujuan tertentu, seperti kesuksesan, kesehatan, atau kebahagiaan. Melalui praktik-praktik seperti meditasi, visualisasi, atau hipnosis, individu dapat mengubah kondisi kesadaran mereka, untuk mengurangi distorsi yang dihasilkan oleh otak. Dengan demikian, mereka dapat lebih mudah mengakses Lattice dan menciptakan realitas sesuai dengan intensi mereka.

Emosi

Emosi memiliki frekuensi vibrasi tertentu yang memengaruhi resonansi seseorang dengan Lattice. Emosi positif seperti syukur, cinta, dan kebahagiaan meningkatkan resonansi dengan realitas yang diinginkan. Sebaliknya, emosi negatif seperti takut, cemas, benci, dan marah menciptakan distorsi yang menghambat manifestasi realitas yang positif.

Dalam konteks ini, emosi berperan sebagai "penggerak" dalam proses manifestasi. Jika kesadaran adalah kapal dan Lattice adalah lautan energi, maka emosi adalah angin yang mendorong kapal tersebut menuju tujuan. Semakin selaras emosi seseorang dengan realitas yang diinginkan, semakin cepat ia mencapai tujuan tersebut.

Ketika seseorang menetapkan intensi yang jelas dan memperkuatnya dengan emosi positif, ia menciptakan interferensi konstruktif dalam Lattice.


Pikiran Bawah Sadar dan Limiting Belief: Penghalang Menuju Realitas yang Lebih Luas

Dalam proses konstruksi realitas, pikiran bawah sadar (PBS) memegang peranan sangat penting. PBS menyimpan program dan kepercayaan (belief) yang membentuk cara seseorang memandang dunia. Limiting belief atau kepercayaan yang bersifat menghambat, disebut sebagai mental block, membatasi seseorang dalam mengakses potensi penuh dari Lattice, dan mengakibatkan tercipta realitas yang lebih sempit dan terbatas.

Misalnya, seseorang yang memiliki limiting belief “Saya tidak layak sukses” atau "Saya tidak berharga" akan terus mengalami kegagalan meskipun Lattice menawarkan berbagai potensi keberhasilan. Keyakinan negatif ini menciptakan filter tambahan dalam otak yang menghambat korelasi sinergis, mempersempit interpretasi realitas, dan menghalangi manifestasi realitas yang diinginkan, sehingga informasi dari Lattice yang terkait dengan keberlimpahan tidak dapat diakses.


Kepasrahan: Melepaskan dan Membiarkan Lattice Bekerja

Setelah seseorang menggunakan kesadaran, otak, dan pikiran dalam menetapkan intensi, mengakses Lattice, dan menyelaraskan emosi, langkah terakhir adalah melepaskan semua ekspektasi dan membiarkan Lattice bekerja. Konsep pasrah atau letting go, ada yang menyebutnya sebagai kondisi non-attachement (tanpa keterikatan), bukan berarti menyerah, tetapi menunjukkan keyakinan penuh bahwa Lattice akan mewujudkan realitas yang diinginkan sesuai dengan vibrasi yang telah ditetapkan.

Dalam kondisi batin yang stabil, yakin, dan pasrah, seseorang membiarkan Lattice bekerja tanpa hambatan dan kelekatan dari ego dan ketakutan. Kondisi ini menciptakan aliran energi yang lebih harmonis dan memungkinkan konstruksi realitas terjadi secara alami.

 

Kesimpulan

Teori Sintergi Jacobo Grinberg menawarkan pemahaman mendalam tentang bagaimana realitas terbentuk melalui interaksi antara kesadaran, otak, dan intensi. Lattice sebagai sumber energi dan informasi murni menjadi dasar dari segala kemungkinan realitas. Dengan menyelaraskan kesadaran, emosi, dan melepaskan limiting belief, seseorang dapat mengakses potensi tak terbatas dari Lattice dan membentuk realitas sesuai dengan tujuan hidupnya.

Pada akhirnya, memahami dan menerapkan teori sintergi dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu seseorang tidak hanya mencapai tujuan-tujuannya, tetapi juga mengalami dimensi eksistensi yang lebih luas dan mendalam. Dengan demikian, seseorang tidak hanya hidup dalam realitas yang terbatas oleh pikiran dan persepsi lama, tetapi juga mampu menciptakan realitas baru yang lebih selaras dengan potensi sejatinya, dan mengalami kehidupan yang lebih bermakna.

 

 

_PRINT